Rabu, 04 Juli 2012

SELAMAT ULANG TAHUN KAK SUCI 19 JUNI


Bulan Juni datang lagi deh. Jika bulan Juni datang q selalu ingat dengan kakak kelas saat SMU. Kakak yang  q tau saat ospek gitu namanya Tri Nur Suci kayak nama cewek ya tapi tu nama cowok dia  anggota Osis seksi kerohanian. Waktu itu dia kelas 3 IPA 1. Awal q  kenal dia ya karena saat Ospek ada kegiatan untuk siswa baru yang di suruh tulis surat buat kakak kelas gitu. Q pilih kak suci karena dia orangnya kalem gitu. Jadi ya bikin q penasaran deh. Jadi q minta ja biodata dia gitu.^_^.
Dalam surat q q minta foto dia awalnya sih nggak dikasih tapi terus ngasih karena q kirim surat lagi habis jika ketemu langsung malu padahal dia baik lo. Oh ya ternyata dikelas qyang kirim surat buat  dia Cuma q. soalnya dia kan jadi kakak Pembina di kelas 1 B, sedangkan q di kelas 1 A, jadi q yang beda sendiri deh.^_^.  Tapi tetap saja namaya juga anak SMU jadi ya masih malu-malu gitu. Lama-lama jadi biasa juga n akhirnya q minta dia buatin puisi gitu, habis q tau dia suka buat puisi. Dibawah puisi yang dia buat cukup bagus deh. Itulah salah satu kenangan yang tidak mungkin q lupa saat Ospek SMU.^_^

                                                 MIMPI

Entah
Sudah berapa lama aku duduk disini
Mencoret-coret tanah
Di bayang pohon dan semilir angin
Hari-hari berlalu di mataku
Siang malam bagai sepasang camar

Aku tahu
 Aku takkan lepas dari mimpi
Apa yang ditanganku belum apa-apa
Belum aku temukan yang berarti dalam hidup ini

Aku masih sendiri
Dipremainkan angin hawa hari
Satu-satu mimpi berlalu

Tapi aku tahu
Aku takkan lepas dari mimpi
Satu pergi satu mengisi hati

Siang malam bagai sepasang camar
Dan kau ada diantaranya                                             
BY TNS
  

KEINGINAN

Berdetak nada
Membara menghempas jiwa muda
Bagai tajamnya gemeretak roda kehidupan
Menggilas sesame
Dan panasnya hasrat tentang keinginan
Satu keinginan di jiwa yang lusuh
Mendayu dan diterpa angin kehampaan
jatuh
menimpa segores warna hitam, kelam
dan tak kunjung sirna jua
sgala keingina di jiwa
sampai saat nyaris jiwa terhempas
tertunduk di sudut jalan
sampai saat kau ucap untaian mutiara
hasrat dan keinginan bukanlah masa depan
dan kebebasan bukanlah haluan
selama detak angin masih terasa
takkan sirna masalah, hantam kita
terpuruk
by tns

Tidak ada komentar:

Posting Komentar